8 Januari 2016

Kerinduan Rasulullah

Kerinduan Rasulullah

Suatu ketika Rasulullah SAW berada di sebuah majelis bersama para sahabatnya, kemudian dari lisan beliau nan mulia terucap, "Aku rindu saudara-saudaraku". Seketika para sahabat menyahuti, "Yaa Rasulullah, bukankah kami ada disini, lantas kenapa engkau merasa Rindu?". Kemudian, "Tapi, kalian adalah sahabat - sahabatku", sabda Beliau SAW.

Lalu para sahabat bertanya dengan nada cemburu, "Lantas siapakah saudara-saudaramu yaa Rasulullah?"

Dan pada bagian ini Rasulullah mengucap dengan bibir bergetar, serta air mata membayang di pelupuk mata Beliau, "Aku rindu pada mereka yang belum pernah melihatku, belum pernah bertemu denganku, tapi mereka mengimaniku, percaya terhadap apa yang aku bawa..."

Sahabat, kita ini di rindukan oleh Nabi Muhammad Shalallahu'alayhiwassalam.

Sungguh, diri ini membayangkan akan tiap tetes air mata Rasulullah yang jatuh, disebabkan oleh perselisihan di antara kita sendiri.

Kenapa begitu mudah mem-Bid'ah-kan..
Kenapa begitu gampang mengatai Sesat...

Bukankah mereka saudara kita sendiri, yaa Akhi Ukhti? Kenapa...

Jangan engkau hujani aku dengan dalil - dalilmu, sungguh diri ini terlalu bodoh dan lancang untuk mentarjih ikhtilaf Ulama.

Banggakah engkau? menang terhadap argumenmu dengan dalil - dalilmu, tapi disisi lain engkau menyakiti hati saudaramu sendiri..?? Haaa...??? Jawab...!!! Apakah Rasul kita mengajarkan demikian yaa Akhi, Ukhti..?? Mendebat habis, mem-bid'ah-kan, men-sesat-kan, lalu mengoyak hati saudaramu sendiri.

Menyakiti saudaramu yang masih mengucap...

Asyhadu alailaha illallah wa Asyhadu anna Muhammad Rasulullah

Lalu, pantaskah kita ini masih dirindukan oleh Rasulullah ??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar