Ulangi terus kalimat "Laa Ilaha Illallah Muhammadur
Rasulullah". Basahi terus bibirmu, disetiap gerakan, disetiap tindakan,
disetiap keadaan. Maka ucapkanlah kalimat mulia tersebut. Itu akan
membuat Imanmu semakin kuat, Kalimat itu akan menghilangkan sifat
was-was dalam dirimu. menghilangkan kesumpekan, kesedihan,gundah
dan ketakutan. Setiap masalah yang sedang kalian hadapi akan menjadi
kecil dan sirna dengan kalimat "Laa Ilaha Illallah Muhammadur
Rasulullah".
Semua hajatmu akan terkabulkan dengan kalimat itu, dia
mampu membuka pintu hati, mata bathinmu dan memberi cahaya dihati dan
seluruh Anggota tubuh, Kalimat itu juga mampu membuka pintu sorga-Nya.
Kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’ adalah kebaikan yang paling utama
Abu Dzar berkata,
”Katakanlah padaku wahai Rasulullah, ajarilah aku amalan yang dapat mendekatkanku pada surga dan menjauhkanku dari neraka.” Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Apabi la
engkau melakukan kejelekan (dosa), maka lakukanlah kebaikan karena
dengan melakukan kebaikan itu engkau akan mendapatkan sepuluh yang
semisal. ”Lalu Abu Dzar berkata lagi, ”Wahai Rasulullah, apakah ’laa
ilaha illallah’ merupakan kebaikan?” Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam
bersabda, ”Kalim at itu (laa
ilaha illallah) merupakan kebaikan yang paling utama. Kalimat itu
dapat menghapuskan berbagai dosa dan kesalahan.
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menegaskan dalam sabdanya:
”Dzikir yang paling utama adalah bacaan ’laa ilaha illallah."
dari Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, beliau bersabda,
”Barangsiapa mengucapkan ’laa il aha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ’ala kulli syay-in qadiir’ [tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu] dalam sehari sebanyak 100 kali, maka baginya sama dengan sepuluh budak (yang dimerdekakan), dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus darinya 100 kejelekan, dan dia akan terlindung dari setan pada siang hingga sore harinya, serta tidak ada yang lebih utama darinya kecuali orang yang membacanya lebih banyak dari itu.” (HR. Bukhari no. 3293 dan HR. Muslim no. 7018)
Kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’ adalah kebaikan yang paling utama
Abu Dzar berkata,
قُلْتُ ياَ رَسُوْلَ اللهِ كَلِّمْنِي بِعَمَلٍ يُقَرِّبُنِي مِنَ
الجَنَّةِ وَيُبَاعِدُنِي مِنَ النَّارِ، قَالَ إِذاَ عَمَلْتَ سَيِّئَةً
فَاعْمَلْ حَسَنَةً فَإِنَّهَا عَشْرَ أَمْثَالِهَا، قُلْتُ يَا رَسُوْلَ
اللهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مِنَ الْحَسَنَاتِ ، قَالَ هِيَ أَحْسَنُ
الحَسَنَاتِ وَهِيَ تَمْحُوْ الذُّنُوْبَ وَالْخَطَايَا
”Katakanlah padaku wahai Rasulullah, ajarilah aku amalan yang dapat mendekatkanku pada surga dan menjauhkanku dari neraka.” Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, ”Apabi
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam menegaskan dalam sabdanya:
أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
”Dzikir yang paling utama adalah bacaan ’laa ilaha illallah."
dari Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ
الْمُلْكُ ، وَلَهُ الْحَمْدُ ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ . فِى
يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ ، كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ ، وَكُتِبَتْ
لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ ، وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ ، وَكَانَتْ
لَهُ حِرْزًا مِنَ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِىَ ، وَلَمْ
يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ ، إِلاَّ أَحَدٌ عَمِلَ
أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ
”Barangsiapa mengucapkan ’laa il aha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ’ala kulli syay-in qadiir’ [tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu] dalam sehari sebanyak 100 kali, maka baginya sama dengan sepuluh budak (yang dimerdekakan), dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus darinya 100 kejelekan, dan dia akan terlindung dari setan pada siang hingga sore harinya, serta tidak ada yang lebih utama darinya kecuali orang yang membacanya lebih banyak dari itu.” (HR. Bukhari no. 3293 dan HR. Muslim no. 7018)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar