12 Februari 2016

Mata Lebah Vs Mata Lalat

Kita mulai dengan lalat,,,,
Lalat senang sekali di tempat yang berbau busuk, karena memang disanalah habitatnya, tidak akan pernah ada lalat yang senang di tempat yang bersih, wangi, dan rapi.

Hingga apabila ada sebuah taman bunga yang luas, namun ada segenggam sampah di taman itu, lalat akan tetap mendatangi sampah itu.
Di tempat indah seperti ini apa yang dicari lalat? Ya! Sampah!

Selanjutnya kita lihat lebah,,,, 
Lebah senang berada di bunga-bunga yang harum mewangi, karena memang disanalah habitatnya, tidak akan pernah ada lebah yang senang di tempat yang kotor dan berbau busuk.

Hingga apabila ada setumpukan besar sampah, namun ada setangkai bunga wangi disana, lebah akan tetap mendatangi bunga itu.
Mana yang akan didatangi lebah? Ya! Bunganya!

Apa pelajaran yang bisa kita ambil?
Maka bacalah ketetapan Allah yang ada pada mata lalat dan mata lebah...
Mata lalat..selalu melihat keburukan..meski disekelilingnya ada kebaikan yang banyak...
Mata lebah..selalu melihat kebaikan..meski disekelilingnya ada keburukan....

Dengan mata lalat, kita akan selalu melihat kekurangan, mata dan hati kita akan tertutup untuk melihat kebaikan atau sisi positif dari apapun kondisi yang ada di hadapan.
Dengan mata lalat, kita tidak akan pernah terpuaskan, senantiasa mengeluh dan melupakan syukur.

Sedangkan dengan mata lebah, kita akan melihat pasti ada sisi positif yang bisa diambil dalam seburuk-buruknya kondisi.
Kita akan lebih cepat dan tepat memberikan solusi terhadap suatu permasalahan.

Ibarat kita sedang terjebak dalam suatu gua, maka kita akan lebih cepat menemukan seberkas cahaya yang mengantarkan kita pada jalan keluar.

Dengan mata lebah, kita akan melihat dengan penuh optimis, menatap orang lain dengan sejuk dan senantiasa ingat akan syukur kepada Allah.

Seburuk-buruknya sikap orang lain kepada kita, kita harus tetap mampu melihat bahwa di dalam dirinya ada ruh yang senantiasa rindu akan kasih-sayang.
 
Sejahat-jahatnya orang, jangan melihat fisiknya, tapi lihat bahwa di dalam dirinya, sebagaimana kita semua, ada ruh yang rindu dengan kedamaian.
 
Maka apabila kta berjumpa dengan orang yang membenci kita, kita tidak akan balas membenci! Justru kita akan do'akan dia, karena mungkin dia sedang khilaf dalam memandang suatu keadaan.

Itulah pandangan "Mata Lebah" yang dicontohkan..

Apa pelajaran selanjutnya?
Yaitu, orang lain boleh dan sah saja berpandangan buruk kepada kita, tapi kita jangan sampai berpandangan buruk ke mereka dan tetaplah teguh atas apa yang menjadi misi hidup kita!
Do'akanlah dia! Karena bukankah sebenarnya kita bersaudara?

Sebagaimana Rasulullah yang mendo'akan orang-orang Thaif setelah beliau dilempari batu...

"Yaa Allah..ampunilah kaumku..karena sesungguhnya mereka tidak mengerti"

Dan bahkan ketika itu malaikat gunung meminta izin kepada Rasulullah untuk menimpakan gunung ke atas mereka...
Namun Rasulullah bersabda, "Aku berharap dari sulbi-sulbi mereka (keturunan mereka) muncul orang-orang yang akan menyembah Allah"

Subhanallaah...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar