9 Februari 2016

KISAH MENGEJUTKAN SAAT JENAZAH WANITA PENGHIBUR DIMANDIKAN

Pada zaman Imam Malik, terdapat seorang wanita yang sangat buruk akhlaknya. Dia selalu tidur bersama lelaki dan tidak pernah menolak ajakan lelaki.

Sehinggalah tiba pada hari kematiannya, ketika dia dimandikan oleh seorang wanita yang memang kerjanya memandikan mayat, tiba-tiba tangan si pemandi mayat itu terlekat pada kemaluan mayat wanita itu.

Semua penduduk dan ulama gempar akan hal itu. Bagaimana tidak, tangan si pemandi mayat terlekat sehingga semua orang di situ mati akal untuk melepaskan tangannya dari mayat wanita tersebut.

Terdapat 2 (dua) cara untuk menyelesaikan masalah itu. Pertama, memotong tangan wanita pemandi mayat tersebut dan kedua tanam kedua-dua wanita itu sekaligus. Akhirnya, mereka memutuskan untuk meminta pendapat dari Imam Malik.

Imam Malik bukan orang yang mudah memberi fatwa. Pernah ada satu ketika, Imam Malik mendapat 40 pertanyaan, tetapi yang dijawabnya hanyalah 5 (lima). Ini menunjukkan akan berhati-hatinya dan betapa sensitifnya beliau dalam isu agama. Imam Malik bertanya kepada wanita si pemandi mayat itu bahwa adakah dia berkata sesuatu kepada si perempuan tersebut ketika memandikannya.

Wanita pemandi mayat itu berkata bahwa dia ada mengatakan kepada si perempuan itu sewaktu membersihkan tubuhnya:

"Berapa kali tubuh ini telah melakukan zina"

Imam Malik berkata, "kamu telah menjatuhkan Qazaf (tuduhan zina) pada wanita tersebut, sedangkan kamu tidak mendatangkan 4 orang saksi. Maka kamu harus dijatuhkan hukuman cambuk 80 kali karena tidak mendatangkan saksi."

Selepas wanita pemandi mayat itu dikenakan hukuman 80 cambukan maka terlepaslah tangannya dari mayat tersebut.

HIKMAH & PELAJARAN:
Oleh itu, kita hendaklah sentiasa menjaga lidah kita. Jangan sembarangan membuat fitnah atau bersangka buruk dengan orang lain.

Kuasa Allah SWT mengatasi segala-galanya.. Semoga bermanfaat dan sama-samalah memperbaiki diri.

Jaga lidah jangan sebarkan fitnah, jangan bersangka buruk dengan kuasa Allah. Kalau kita tahu dia itu seorang pelacur sekalipun, tapi kalau tak pernah lihat perbuatan maka kita dilarang menuduhnya berzina.

Diharap kisa Imam Malik dan Pemandi Mayat ini dijadikan sebagai tauladan dan iktibar. Kerana itu ingatlah, apabila kita membantu menyebar sesuatu perkara buruk dalam masyarakat, negeri atau negara, yang kita tidak menyaksikan dan tiada saksi, maka tunggulah suatu hari nanti balasan yang kita terima.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar